JAKARTA – Erick Thohir nerupakan salah satu pengusaha sukses dalam bisnis media dan entertainment. Ia juga pernah menjadi Ketua Inasgoc, yang punya peran besar suksesnya penyelenggaraan iven olah raga terbesar se-Asia, yakni Asian Games 2018, yang digelar di Jakarta dan Palembang.
Tak hanya itu, ia juga berkiprah di grup olah raga internasional, sebagai pemilik klub besar asal Italia, yakni Internazionale Milano, atau yang dikenal sebagai Inter Milan.
Memiliki banyak pengalaman, ia pun turut membagikan pengalamannya dan tips dengan menjadi pembicara dalam acara Jakarta Halal Things 2018.
“Kita lihat Korea dengan lagu dan filmnya bisa mendunia, kenapa lagu dangdut kita tidak bisa? Kemarin lagu dangdut Asian Games laku, tuh. Asal memang kualitasnya harus bisa diterima standar dunia,“ kata Erick Thohir, di Jakarta, Sabtu (1/12/2018).
Lelaki kelahiran 30 Mei 1970 itu menyamakan dengan makanan, seperti makanan Jepang dan makanan Thailand, yang bisa dikonsumsi oleh bangsa lain, karena taste-nya sudah disesuaikan.
“Makanan Indonesia, termasuk saya, kan kebanyakan goreng-gorengan, sedangkan kalau untuk masyarakat di luar negeri butuh sayur-sayuran, hal seperti ini kita harus menyesuaikan,“ ungkap putra H. Mohammad Thohir, ini.
Kalau kita lihat, lanjut Erick, di Iflix, atau HBO, sudah mulai banyak juga film Indonesia, bahkan artis Indonesia sudah menjadi artis Hollywood yang mendunia, seperti Iko Uwais, Joe Taslim, dan lain-lain.
“Itu yang saya harapkan, kekuatan kultur harus kita jaga dan harus kita tingkatkan,“ bebernya.
Semestinya, kata Erick, dengan generasi muda menjadi ujung tombak itu oportunity-nya. “Jadi, konten kita harus diterima di luar negeri dengan banyak adaptasi,“ tegasnya.
Erick memuji film-film Indonesia sekarang sudah banyak yang laris, box office dengan meraih penonton sampai jutaan. “Nah, ini oportunity, bagaimana kualitasnya ditingkatkan, sehingga ditampilkan di luar negeri, baik film, musik, seni rupa, dan lain sebagainya,“ paparnya.
Erick mengaku tak mau cengeng, sehingga apa-apa minta proteksi pemerintah, padahal pamerintah hanya fasilitator dan yang menggerakkan adalah kita.
“Memang kadang-kadang kita perlu bantuan pemerintah, tapi kalau kita bisa berusaha atau dapat mengusahakan sendiri, tentu akan lebih baik,“ tuturnya.
Bangsa kita sebagai penyelenggara Asian Games 2018, kata Erick, fasilitas olah raga ditingkatkan, sehingga industri olah raga kita punya kesempatan bisa lebih berkembang.
“Industri olah raga bisa berkembang kalau rata-rata pendapatan bangsa kita dan sumberdaya kita meningkat, yang membuat penyelenggaraan iven olah raga kita lebih baik, apalagi fasilitas olah raga kita sekarang sudah standar internasional,“ ucapnya.
Erick menekankan, agar membangun industri olah raga yang didekatkan dengan edukasi. “Kita mengharapkan, para olahragawan juga dapat dukungan yang memadai,“ tegasnya.
Erick berprinsip, pada setiap kesempatan yang diberikan kepada dirinya, ingin berbuat yang terbaik. “Insyaallah kita dapat manfaat untuk masyarakat banyak,“ tandasnya.