JAKARTA – Indonesia dan Taiwan melakukan kerja sama bidang pertanian, terutama pada pemberdayaan petani di Tanah Air.
“Kami melakukan kerja sama terutama dalam bidang pertanian, bagaimana meningkatkan taraf hidup para petani. Bulan lalu, kami mengirim 30 petani ke Taiwan untuk belajar mengenai pertanian di sana,” ujar Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian, Mesah Tarigan, usai seminar 42 Tahun Kerja Sama Pertanian Taiwan dan Indonesia di Jakarta, Kamis.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengirim 40 petani ke Taiwan. Mesah mengatakan Taiwan memiliki keunggulan di bidang pertanian, terutama dalam hal benih.
“Benih kita masih belum begitu bagus, kita masih impor. Beberapa hal yang sudah sukses hasil kerja sama dengan Taiwan seperti jambu batu kristal di Bogor dan asparagus di Bali,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei, John C Chen, mengatakan kerja sama Indonesia dan Taiwan sudah terjalin sejak 42 tahun yang lalu.
“Sampai saat ini berbagai program kerja sama telah dilaksanakan, termasuk di dalamnya perbaikan sistem budidaya, baik budidaya jamur, asparagus, jeruk, maupun ternak,” kata Chen.
Beberapa proyek kerja sama, sampai saat ini ada 18 proyek, di antaranya Project OVOP Bali , Project Agribisnis Bogor , Peningkatan dan Pengembangan Pertanian Korporasi Area Bandung , Pengembangan Padi Varietas Unggul di Sulawesi Selatan , dan Kerja Sama Area Percontohan Pertanian di Karawang .
Di Bali, ada seorang petani yang hidup dalam kesusahan, setelah ikut pelatihan Project One Product One Village (OVOP) Bali dalam budidaya asparagus, sekarang pendapatannya lebih stabil, dan juga meningkat besar dibanding dulu, dan mendapat banyak pujian dari masyarakat sekitar.