Istana Anak-anak Indonesia TMII, Wujudkan Cinta Budaya Bangsa

Editor: Satmoko Budi Santoso

Dia menjelaskan, sejarah pembangunan istana anak ini dilandasi pemikiran cemerlang Ibu Negara, Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto. Beliau berpikir, bahwa pendidikan anak untuk menyongsong masa depan sangat penting. Begitu juga sarana bermain sangat penting bagi tumbuh kembang anak.

“Ibu Tien, membangun istana anak ini punya tujuan dari rasa yang mendalam seorang Ibu Negara, melihat jauh ke depan bagaimana anak Indonesia, nantinya berkepribadian mencintai tanah air,” ujarnya.

Tentu menanamkan mencintai tanah air, dalam benak Ibu Tien, adalah dengan pengembangan bakat dan kreativitas anak-anak melalui kegiatan seni budaya dan pelestariannya.

“Misi istana anak ini dibangun sebagai sarana belajar dan bermain bagi anak-anak. Ibu Tien, memberi kesempatan anak-anak mengembangkan bakat dan kreativitas, baik di bidang seni budaya, IPTEK dan sosial. Agar nanti dewasa, tidak lari dari bingkai kepribadian bangsa Indonesia,” ujarnya.

Karena itu, jelas dia, istana ini dilengkapi sarana belajar. Antara lain, alat peraga ilmu pengetahuan dan teknologi, alat musik diatonik dan pentatonik, medan permainan sehat dan mendidik, serta alat peraga lainnya.

Tersedia juga program kesenian untuk memperluas wawasan dan keterampilan anak. Program ini meliputi permainan, kesenian, ilmu dan kegiatan lainnya. Bagi anak-anak yang berminat untuk mendalami seni tari, musik, karawitan dan dalang, mereka dapat berlatih di diklat seni IAAI TMII.

“Istana anak ini wahana rekreasi dan edukasi. Ada pelestarian budaya, anak bisa belajar tari daerah, tari kreasi dalang, dan karawitan di diklat seni IAAI. Mereka nanti pentaskan di panggung kancil,” tandasnya.

Lihat juga...