Karang Taruna Bojongmenteng Gelar Festival Lukis Mural

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Dua puluh lima perupa di lingkungan Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), berlomba mempercantik wajah gedung kesenian dalam festival seni lukis mural, mengangkat tema terkait bahaya HIV/AIDS, Minggu (2/12).
Kegiatan itu diinisiasi oleh Karang Taruna (Katar) Sub Unit 02, Kelurahan Bojongmenteng, dalam rangkaian memperingati hari HIV/AIDS. Karya seni perupa akan dinilai oleh Ketua Dewan Kesenian Kota Bekasi (DKB), Ridwan Marhid.
“Peserta diambil dari kelompok komunitas yang ada di beberapa RT di kelurahan Bojongmenteng. Ini sebagai ajang menggali potensi seni perupa dari kalangan pemuda di sini,” kata Wakil Ketua Katar Unit 02, Kelurahan Bojongmenteng, Bastian, Minggu (2/12/2018).
Dikatakan, panitia pelaksana dari Katar Unit 02, menyediakan tembok sepanjang 80 meteran lebih, mengelilingi kompleks pemakaman di jalan setapak menuju Gedung Kesenian Kota Bekasi, di wilayah Situ Gede yang segera dikembangkan menjadi lokasi wisata.
Ketua Dewan Kesenian Kota Bekasi, Ridwan Marhid, biasa disapa Engkong Ridwan, selaku dewan juri. -Foto: M Amin
Kegiatan ini, tegas Beo, sapaan akrab Bastian, murni dilaksanakan Katar Sub Unit 02, dan semua peserta digratiskan, dan pemenang akan diberikan piagam dan uang pembinaan. Untuk juara I, Rp700 ribu, juara II, Rp500 ribu dan juara III, Rp.300 ribu.
“Ini kegiatan swadaya anggota Katar 02, seperti dana kas dan ada melibatkan beberapa donatur. Katar 02 sendiri baru terbentuk dua bulan,” kata Beo.
Sementara, Ketua Dewan Kesenian Kota Bekasi, Ridwan Marhid, menjelaskan, mural adalah seni lukis dengan media apa saja yang sifatnya terbuka.
“Untuk media mural, bisa apa saja asal terbuka, tapi sifatnya harus kokoh,” ungkap Enkong Ridwan.
Menurutnya, seni perupa atau mural, biasanya melukis dengan memberi pesan tertentu, tujuannya untuk mengingatkan masyarakat. Dan ini kebetulan bertepatan dengan tema HIV/AIDS.
Tentu, lanjutnya, akan beda pesannya melalui lukisan dengan orang yang menyampaikan secara langsung terkait HIV/AID.
“Untuk penilaian, yang diperhatikan adalah pertama kesesuaian tema dengan lukisan, ide kreatif dan kerapian dalam menggambar,” pungkas Engkong Ridwan.
Lihat juga...