Kebijakan Kabel Listrik Bawah Laut, Jaga Kelestarian Lingkungan

Editor: Satmoko Budi Santoso

MATARAM  – Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat, M. Husni mengatakan, pemasangan aliran listrik melalui  kabel bawah laut ke sejumlah gili di NTB masih menunggu Izin Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) keluar.

“2019, semua gili di NTB ditargetkan bisa dipasangkan kabel bawah laut, supaya bisa dialiri listrik. Tapi masih menunggu izin RT/RW keluar,” kata Husni di Mataram, Selasa (4/12/2018).

Pemasangan kabel bawah laut, menurut M. Husni, penting, karena menyangkut kelestarian lingkungan. Jangan sampai menimbulkan kerusakan. Bagaimana pun di situ terdapat terumbu karang seperti di Gili Terawangan, baru kemudian aspek Analisis Dampak Lingkungan.

“Sekarang yang juga penting memastikan ruang laut tempat menanam kabel sudah siap. Jangan sampai nanti sudah menanam, terjadi permasalahan di kemudian hari. Persoalan nanti kapan kabel itu dipasang, ada hitungan lain secara ekonomis dari PLN. Semua pulau kecil kita, ada alokasi ruang laut untuk kabel. Bahkan tidak hanya kabel, tapi juga pipa air. Yang penting ruangnya dulu, nanti diatur teknisnya, semua harus ada,” katanya.

Sebelumnya, General Manager, PT. PLN Persero Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rudi Purnomoloka, memastikan hampir semua desa yang ada di semua kabupaten di NTB telah dijangkau aliran listrik.

Secara rasio, hampir semua desa di seluruh wilayah NTB sudah teraliri listrik, tinggal dua desa yang tahun ini akan dipasang aliran listrik, yaitu Desa Sare Ruma dan Wusu di Kabupaten Bima. Maka, tahun ini bisa 100 persen desa teraliri listrik.

Selain desa, PLN juga sudah siap melakukan pemasangan kabel bawah laut ke tiga gili, yakni Gili Gede, Gili Terawangan dan beberapa gili lain yang ada di NTB.

Lihat juga...