Keluarga Palestina di Jerusalem, Dipaksa Bongkar Rumah
Pada Rabu pagi, militer penguasa Yahudi menghancurkan satu sekolah yang bernama At-Tahadi 12 (Tantangan 13), yang berada di kota tersebut. Mereka mengumumkan, daerah sekolah itu sebagai zona militer tertutup. “Pembongkaran sekolah itu menerjemahkan arti sesungguhnya teror terorganisir yang dilakukan oleh Israel terhadap lembaga pendidikan, dan merupakan kejahatan mengerikan yang ditambahkan pada rangkaian tindakan yang meningkat terhadap pendidikan,” tambah pernyataan tersebut.
Sekolah itu dihancurkan hanya beberapa hari sebelum peresmiannya di kota Palestina tersebut dilakukan. “Penghancuran sekolah tersebut dilakukan sebelum peresmiannya, takkan menghancurkan tekad murid-murid kami untuk melanjutkan pendidikan mereka,” tegas Muhanad Masalameh, Koordinator Hubungan Masyarakat di Gubernuran Al-Khalil (Hebron).
PNA membangun sekolah itu di wilayah C, yang masih berada di bahwa jurisdiksi Israel. Tujuan dari pembangunan sekolah tersebut untuk memberikan kesempatan kepada murid yang tinggal di wilayah porak-poranda, bisa menerima pendidikan dengan layak. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri PNA menyeru masyarakat internasional agar bertindak secara tepat dan sesegera mungkin, untuk melindungi rakyat Palestina dari pelanggaran Israel tanpa akhir setiap hari serta kebijakan agresifnya terhadap mereka.
Berdasarkan Kesepakatan Sementara Oslo, yang ditandatangani antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada 1993, Tepi Barat dibagi menjadi tiga zona, A, B, dan C. Zona A berada di bawah kekuasaan Palestina, B di bawah koordinasi keamanan Israel dan kekuasaan adminstratif Palestina, dan zona C sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Israel. Israel mengklaim sekolah tersebut dihancurkan sebab dibangun di wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kekuasaannya. Dan sekolah itu dibangun tanpa meminta izin dari penguasa Yahudi. (Ant)