Malam Tahun Baru, Warga Lamsel Doakan Korban Tsunami
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Malam pergantian tahun, yang biasanya di Lampung Selatan (Lamsel)terlihat semarak, Senin (31/12/2018), terlihat sepi. Tempat wisata Menara Siger, yang kerap ramai oleh pengunjung, terlihat sepi.
Kondisi tersebut, tidak terlepas dari imbauan, tidak merayakan malam pergantian tahun secara berlebihan. Sejumlah jemaat gereja, diantaranya Gereja Protestan Di Indonesia (GPDI) Bukit Sion Bakauheni, Gereja Pentakosta Sidang Sidoluhur Kecamatan Ketapang, menggelar ibadah tutup tahun.
Pendeta Sihombing, pada ibadah malam pergantian tahun di Gereja Pentakosta Sidang Sidoluhur, menyebut, momen pergantian tahun dijadikan sarana introspeksi diri. Membuat resolusi untuk tahun baru, sekaligus mendoakan saudara-saudara yang tertimpa musibah tsunami Selat Sunda, di Banten dan Lampung. Jemaat yang hadir, dihimbau untuk lebih berempati, dengan ikut memberikan bantuan sesuai kebutuhan warga terdampak tsunami.
“Secara pribadi, setiap umat harus introspeksi atas segala perbuatan yang dilakukan pada tahun yang sudah lewat, dan membuat rencana untuk tahun baru, dengan tetap mengandalkan Tuhan sebagai penguasa atas ruang dan waktu, pemilik awal dan akhir,” tutur, Pendeta Sihombing, dalam kotbah Ibadah Tutup Tahun, di Gereja Pantekosta Sidang Sidoluhur, Senin (31/12/2018).
Kegiatan keagamaan juga terlihat di GPDI Bukit Sion Bakauheni. Pada ibadah tutup tahun di kedua gereja tersebut, suasana hari Raya Natal masih terlihat. Rangkaian perayaan Natal serta tahun baru, masih terlihat dengan adanya ornamen Natal. Perayaan malam pergantian tahun, yang diisi dengan ibadah tersebut terlihat berjalan khusuk. Dua personel Polsek Penengahan, terlihat berjaga mengamankan prosesi ibadah malam pergantian tahun baru.