Mengenal Olah Raga Lempar Pisau

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Olah raga Lempar Pisau, memang belum populer. Tetapi di Kota Bekasi, ada perkumpulan atlet atau pemain lempar pisau, yakni di Kampung Metal Throwing Bekasi, daerah Galaxi, Bekasi Selatan.  Thorowing Metal adalah perkumpulan atlet lempar pisau yang masuk federasi olah raga Lempar Pisau dan Kampak.

“Lempar pisau dicetuskan di Bandung pada 2010, dengan memproklamirkan diri sebagai D’Lempis. Karena untuk bisa masuk salah satu Pengcab di KONI, maka diubah namanya menjadi Federasi Olah raga Lempar Pisau dan Kampak,”ujar penggiat Fake Thorowing Metal, Kampung Metal Thorowing Kota Bekasi, Kemy, kepada Cendana News, Jumat (7/12/2018).

Kemi, pelatih atau atlet Lempar Pisau Thorowing Metal -Foto: M Amin

Menurutnya, Metal Thorowing di Kota Bekasi, terbentuk pada 2014, dan pelantikan dilaksanakan di gedung KONI Kota Bandung. Kemy berharap, lempar pisau bisa masuk salah satu cabang olah raga di KONI Kota Bekasi, sehingga penggiat bisa memberi pelatihan dan pembinaan kepada atlet.

Menurutnya, olah raga lempar pisau membutuhkan konsentrasi tinggi dan membuat lupa waktu. Begitu pun risikonya, karena setiap olah raga memiliki resiko. Tetapi di lempar pisau, cukup mengkhawatirkan, yakni luka tusuk dan lainnya, jika kurang berhati-hati.

“Setiap lempar pisau, pemain dibekali tiga pisau khusus untuk menuju satu target dengan bentu ‘V’. Cara memegang pisau menggunakan teknik tersendiri, untuk memudahkan mencapai target,” jelas Kemy.

Dalam olah raga ini, dikenal tiga lemparan, pertama main teknik spin, half spin atau setengah putaran, dan no spin lurus dan gaya bebas. Untuk jarak lempar dimulai dari dua meter (genap) sampai tujuh meter (ganjil), setiap jarak memiliki teknik sendiri dalam memegang pisau.

Lihat juga...