Menteri ESDM, Pastikan Alat Pengukur Ombak di Anyer Terpasang
SERANG – Menteri ESDM, Ignatius Jonan, memastikan rencana pemasangan alat pengukur ketinggian ombak di Anyer. Alat tersebut dibutuhkan, untuk mengantisipasi gelombang yang naik secara mendadak.
“Alat ini bisa menjadi bahan untuk pemerintah, agar bergerak cepat mengimbau warga, apabila terjadi ombak tinggi secara mendadak, katanya, setelah melakukan peninjauan di Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, di Serang, Jumat (28/12/2018).
Jonan menyebut, aktivitas Gunung Anak Krakatau di Desember 2018, tidak ada seperempatnya, jika dibandingkan dengan kondisi di September 2018. Namun dengan bencana yang terjadi, pemeirntah akan mencari penyebab tsunami yang sebenarnya.
Jika tsunami terjadi karena letusan Gunung Anak Krakatau, maka seharusnya pada September 2018, bisa terjadi tsunami yang lebih besar. Namun, pada saat itu tidak ada kenaikan gelombang ombak secara mendadak. “Kita akan koordinasikan terlebih dahulu penyebab dari tsunami. Kejadian tsunami tanpa gempa adalah hal baru,” katanya.
Mengenai perlengkapan yang dimiliki Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Kementerian ESDM, akan memberikan pinjaman alat dari tempat lain, agar sesuai prosedur dan memiliki validitas kuat. “Karena ada beberapa alat sudah ada yang rusak, jika dilakukan pengadaan akan memakan waktu yang lama,” katanya.
Jona menyebut, dalam waktu dekat Kementerian ESDM akan melakukan kerja sama data dengan pihak asing, untuk memperkuat akurasi pemantauan perkembangan Gunung Anak Krakatau. “Kita juga sudah melakukan sharing data dengan Jepang, Australia, Amerika, dan satelit, agar data yang dikelola sesuai dengan prediksi,” tandasnya.