PALU – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai memperbaiki bendungan dan saluran irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang nyaris hancur total akibat gempa bumi dan likuifaksi pada 28 September 2018.
Koordinator Program Tanggap Darurat Bencana Palu, Sigi, Donggala (Pasigala), Kementerian PUPR, Arie Setiadi Murwanto, mengatakan di Palu, dalam dua bulan ke depan, pihaknya akan menyelesaikan pemulihan sebagian irigasi gumbasa dengan target bisa mengairi lahan 1.200 ha.
Menurut mantan Dirjen Bina Marka Kementerian PUPR itu, irigasi Gumbasa memiliki kapasitas 8.000 hektare, namun sekarang tidak bisa mengairi sawah sama sekali karena baik bendungan maupun saluran primer dan tersiernya rusak berat.
“Untuk tahap pertama, kami baru akan menangani saluran primer sepanjang tujuh kilometer dan saluran-saluran tersier yang diperkirakan bisa mengairi sawah 1.200 hektare pada musim tanam pertama 2019 nanti,” ujar Arie didampingi Staf Khusus Menteri PUPR bidang Komunikasi, Rudy Novrianto.
Perbaikan irigasi ini mengalami perubahan sistem dan dilakukan secara terintegrasi dengan pelayanan air bersih kepada masyarakat, dan produk akhir konstruksinya tidak menimbulkan kerawanan terhadap bencana likuifaksi.
Doktor di bidang pengairan ini mengatakan, bahwa seluruh saluran irigasi baik primer maupun sekunder akan mengalami pemadatan di bagian dasar serta beton di tepian untuk meminimalisasi serapan air ke dalam tanah yang dianggap bisa menimbulkan kerawanan likuifaksi.
“Namun pemadatan ini akan berdampak terhadap ketersediaan air tanah untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, karena bisa membuat sumur-sumur pompa dan gali milik masyarakat akan mengering,” ujarnya.