LAMPUNG – Menjelang tahun baru, sejumlah penjual terompet mulai bermunculan di sejumlah kawasan. Tak kecuali, di kawasan jalan lintas Sumatra Kilometer 2, Bakauheni, Lampung Selatan. Namun, saat ini penjualan terompet khas tahun baru ini masih sepi.
Meilita, salah satu pedagang terompet di jalan lintas Sumatra KM 2, Bakauheni, menyebut, penjualan terompet, marak bermunculan sejak dua pekan sebelum pergantian tahun.
Seperti tahun sebelumnya, ia mendapat pasokan terompet, kembang api, balon dan lainnya dari pemasok di Bandarlampung untuk dijual eceran.
Lokasi strategis di dekat objek wisata Menara Siger, pelabuhan Bakauheni, membuat terompet jualannya laris terjual. Tahun sebelumnya, Meilita mengaku dari stok 500 buah bisa terjual 350 buah dengan harga terompet ukuran kecil Rp5.000, ukuran sedang Rp20.000 dan ukuran besar Rp30.000.

Terompet dengan tambahan aksesoris naga serta burung. bahkan bisa dijual dengan harga mencapai Rp50.000 per buah. Namun, saat ini penjualan terompet masih sepi.
Meilita mengakui, sepinya permintaan itu karena biasanya penjualan terompet mulai meningkat saat mendekati pergantian tahun. Namun, terompet yang dipajang di kios kerap sudah dibeli oleh warga untuk pesta ulang tahun, serta memenuhi permintaan anak-anak. Terompet ukuran kecil, banyak dibuat karena harganya terjangkau.
“Permintaan terompet umumnya meningkat jelang pergantian tahun, terutama di dekat objek wisata, namun tahun ini pembeli masih sepi, karena masih dua pekan lagi waktu pergantian tahun,” terang Meilita, Rabu (19/12/2018).