Perguruan Tinggi Diminta Hasilkan Lulusan Ciptakan Lapangan Kerja

SERANG  – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, mendorong Perguruan Tinggi (PT) menghasilkan lulusan yang mampu melakukan kewirausahaan dan menciptakan lapangan pekerjaan, salah satu upaya untuk mengurangi angka pengangguran.

“Lulusan perguruan tinggi harus diperbaiki, SDM harus inovatif, kita harus melakukan perubahan sistem pendidikan,” kata Menristekdikti, M Nasir, dalam seminar “Membangun Indonesia Dengan Tenaga Kerja Berkualitas” yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat (FMB) 9  di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Kamis.

Menurut dia, harus dilakukan perbaikan kurikulum Perguruan Tinggi (PT) dengan menghasilkan lulusan yang mampu melakukan kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja.

“Saya moratorium pendidikan sosial. Kemudian sains, enginering, matematika harus didorong agar mampu melakukan berbagai inovasi teknologi,” kata Nasir.

Kemudian, kata dia, pendidikan vokasi di tingkat SMA/SMK harus ditingkatkan serta perlu dibangun akademi komunitas berbasis pedesaan dan diperbanyak politeknik di daerah-daerah.

“Menekan pengangguran adalah dengan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan dunia usaha. Kemudian Perguruan Tinggi juga harus punya lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan bidangnya masing-masing,” katanya.

Menurut dia, Indonesia masuk negara besar dengan jumlah penduduk sekitar 266 juta jiwa. Namun demikian, tantangan SDM Indonesia yang lulusan sekolah SMA/SMK sampai yang tidak lulus sekolah angkanya mencapai 87,87 persen.

“Lulusan Perguruan Tinggi di kita hanya 12,13 persen. Sebagian besar lulusan SMA/SMK sampai tidak lulus sekolah,” katanya.

Sementara, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan,  kenapa banyak lulusan SMK yang menganggur, diantaranya karena banyak sekolah SMK ‘mismatch’ atau banyak sekolah SMK tidak sesuai jurusan dan kurikulum dengan bidang yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Lihat juga...