Potensi Budidaya Jamur Tiram di Bekasi, Menjanjikan

Editor: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Permintaan pasar terhadap jamur tiram di Kota Bekasi cukup besar. Potensinya menjanjikan, belum begitu dilirik untuk dikembangkan sebagai usaha secara serius. Padahal  dalam menjalankan usaha tersebut tidak membutuhkan modal besar.

“Investasi atau modal yang diperlukan dalam budidaya jamur cukup murah, tidak perlu menyiapkan modal yang besar dalam mengembangkan,” kata Abdullah, pelaku budidaya Jamur Tiram, di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/12/2018).

Dikatakan, menjalankan budidaya jamur ada beberapa bagian sulit, yaitu pembuatan baglog. Baglog merupakan media tanam yang sebelumnya telah diinokulasikan dengan bibit jamur pilihan yang berkualitas. Pengembangannya pun harus di tempat tertutup.

Baglog, dalam istilah budidaya jamur tiram, dikenal sebagai media pokok, ungkap Abdullah. Terdiri dari serbuk kayu pilihan seperti pohon sengon, albasia, yang diambil langsung dari hasil proses belahan di showmil.

Setelah semua proses selesai, baglog ditempatkan khusus dan ditaruh dalam kumbung atau rumahan yang juga khusus. Tertutup dari sinar matahari untuk menjaga agar tidak kering.

“Untuk harga serbuk kayu tersebut, per karung Rp5000, sudah diantar. Serbuk kayu tersebut dicampur dengan media lain seperti tepung jagung, bekatul, kapur batu, yang sudah dihancurkan untuk proses menjadi baglog,” jelas Abdullah.

Proses pembuatan baglog sebagai media jamur, harus dilakukan dengan ahli karena takaran atau campuran harus mengikuti prosedur sehingga hasilnya maksimal. Disamping campuran tadi, baglog juga harus diberi nutrisi dan melalui skala pembanding maksimal.

Lihat juga...