Sanggar Ratnasari, Lestarikan Budaya Betawi di TMII
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Sekumpulan bocah dengan selendang terikat di pinggang, berlenggok gemulai menarikan tari Topeng. Tari Topeng adalah, tarian khas masyarakat Betawi, dengan topeng sebagai ciri khasnya.
Tarian ini merupakan perpaduan antara seni tari, musik dan nyanyian. Tari Topeng Betawi, lebih bersifat teatrikal dan komunikatif, lewat gerakan gemulai. Seperti yang terlihat di Balandongan Anjungan DKI Jakarta Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (8/12/2018) sore. Gerak lincah nan gemulai para bocah anggota sanggar Ratnasari menarikan tari Topeng tersaji. Para penari terlihat antuasias berlatih, silih berganti secara berkelompok.
Sisi, salah satu penari menyebut, meskipun orang tuanya asli Jawa Tengah. Tapi ia tertarik untuk berlatihan tari Betawi. “Tari Betawi ini gerakannya unik, saya tertarik dan sudah tiga tahun latihan di sanggar Ratnasari serta sering tampil,” ujar siswi kelas 5 SD Kartika Cijantung, Jakarta Timur, tersebut.

Ketua Sanggar Ratnasari, Sukirman, sebelumnya, melatih anak-anak menari dirumahnya di Ciracas, Jakarta Timur. Namun di 1985, sanggarnya diberi kesempatan untuk melatih tari Betawi di Anjungan DKI Jakarta TMII. “Untuk melestarikan kesenian budaya Betawi, saya diminta dinas pariwisata DKI Jakarta untuk melatih tari di anjungan ini. Alhamdulillah saya melatih baru dari 1985 sampai sekarang,” kata Entong, demikian panggilan Sukirman kepada Cendana News, Sabtu (8/12/2018).
Sanggar Ratnasari, berada dibawah binaan Diklat Seni Anjungan DKI Jakarta. Pesertanya tercatat ratusan orang, yang berasal dari berbagai daerah, tidak hanya warga asli Jakarta, tapi juga dari Bali, Batak, Sunda, Jawa dan daerah lainnya. “Alhamdulillah murid saya bukannya berkurang, tapi malah tambah banyak. Ya, pelestarian budaya, pemersatu bangsa, contohnya sanggar Ratnasari ini, mampu menyatukan mereka dalam budaya Betawi,” tandasnya.