Sosok Ibu di Mata Sutopo Purwo Nugroho

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – 22 Desember merupakan Hari Ibu. Makna ibu bagi Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), begitu istimewa.

“Bagiku makna seorang Ibu memiliki arti triliunan makna. Ibu adalah lambang surga yang terlihat di dunia. Bahkan salah satu hadis menyebutkan, surga ada di bawah telapak kaki ibu,” kata Sutopo kepada media di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Menurut Sutopo, ibu adalah juga wujud cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar. Ibu adalah segalanya. Misalnya, pengorbanannya saat bertaruh nyawa saat melahirkan. Kesabaran, ketekunan dan terus merawat serta mendidik, memperhatikan 24 jam tak mengenal lelah. Membangun karakter pribadi anak adalah juga peran ibu yang sangat penting.

“Saya selalu menangis saat menuliskan makna ibu. Ingat masa-masa lalu, saat kecil hingga saat ini. Ibu selalu memberikan perhatian begitu besar,” kenang Sutopo terhadap ibunya Sri Roosmandari.

Saat besar pun, lanjut Sutopo, apalagi saat sakit, ibunya tetap memaksakan diri menunggui dan melayani di rumah sakit dan di rumah. Di rumah sakit, ibunya mengusap lembut kepala, memasang selimut saat tidur. Bahkan Sutopo melihat ibunya meneteskan air mata melihat dirinya sakit kanker paru-paru, tergolek di atas tempat tidur.

“Tiap saat ibu mendoakan kesembuhanku. Memohon Tuhan Yang Maha Kuasa agar mengangkat semua penyakitku tanpa meninggalkan penyakit lain di tubuhku,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Sutopo, ibunya lebih banyak tinggal di rumahnya di Cibubur daripada di Boyolali. Meski usia sudah 71 tahun, tapi masih sehat dan kuat pergi sendirian Boyolali-Jakarta untuk merawat dirinya. Bahkan dirinya, sudah meminta tidak usah ke Jakarta, tapi ibu selalu memaksakan diri pergi hanya ingin menemui dirinya dan cucu-cucunya.

Lihat juga...