Tarian Lusi Lame, Gambarkan Keelokan Burung Elang Lembata

Editor: Koko Triarko

LARANTUKA – Elang merupakan jenis burung yang masih hidup dan dijumpai di kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, dan dijaga kelestariannya. Keindahan dan gerak-gerik burung Elang ini coba diadopsi ke dalam tarian tradisional yang sudah dimodifikasi dan dipentaskan sebagai sebuah seni pertujukan.
“Tarian Lusi Lame menceritakan tentang keindahan dan keunikan burung Elang di Kecamatan Atadei. Tarian ini diangkat dari gerak-gerik burung Elang saat terbang di angkasa dan menukik mencari mangsa,” sebut Ista Lemau, pelajar SMPN 1 Lebatukan, Lewoleba, usai pentas belum lama ini.
Ista, siswi yang mengaku ‘jatuh cinta’ pada seni tari ini, sering berlatih tari sejak kecil di bangku sekolah dasar. Saat duduk di bangku SMP, dirinya pun lebih giat berlatih tari.
Ista Lemau (kiri) dan Indah Firmanti Rasyid, pelajar SMPN 1 Lebatukan, Lewoleba, yang membawakan tarian Lusi Lame saat pementasan di HUT Agupena ke-12 tingkat nasional. -Foto: Ebed de Rosary
“Ada beberapa ragam gerak yang dipertunjukkan, mulai dari burung Elang saat terbang, meliuk-liuk hingga menukik menerkam mangsa. Tarian ini dibawakan oleh delapan penari perempuan,” tuturnya.
Dalam membawakan tarian Lusi Lame, para perempuan mengenakan celana panjang berwarna hitam, dengan baju merah bintik putih bulat. Pada kedua tangan diikatkan kain warna kuning menyerupai sayap.
Indah Frimanti Rasyid, salah seorang penari lainnya, mengaku senang bisa membawakan tarian bersama rekan-rekan sekolahnya dalam setiap pementasan, baik di kabupaten Lembata maupun di Flores Timur.
“Dalam hari lahir Agupena, kami membawakan tiga tarian, yakni Lusi Lame, Baleo dan tarian dari Sikka. Kami juga membawakan peragaan busana dari kain tenun yang dimodifikasi,” sebutnya.
Tarian Baleo yang dibawakan, kata Indah, menceritakan tentang para nelayan di Lamalera dalam berburu ikan paus. Ada nelayan yang bertugas memantau ikan paus dan ada yang menombak ikan paus.
“Tarian Baleo juga mengadopsi kebiasan masyarakat dalam berburu ikan paus. Tarian ini merupakan tarian kreasi, tari modern yang dikemas berdasarkan kearifan lokal masyarakat,” ungkapnya.
Lihat juga...