Tsunami Selat Sunda, Jababeka Langsung Berbenah

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Bencana tsunami yang melanda Selat Sunda dan pesisir Banten, sangat berdampak pada masyarakat. Termasuk juga wisatawan, yang menjadi tamu di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Untuk itu, Jababeka Group, pengelola kawasan wisata Tanjung Lesung, Banten, menyebut, langsung aka melakukan perbaikan hotel yang rusak. Dari analisa yang dilakukan,  ditargetkan hotel dapat kembali beroperasi 1 Januari 2019. “Kami melakukan perbaikan, agar secepatnya bisa tetap digunakan, dengan target hotel bisa beroperasi lagi pada 1 Januari, karena banyak kamar yang sudah dibooking,” kata Chairman PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono, Senin (24/12/2018).

Darmono menyebut, pada saat terjadinya bencana, ada 270 orang tamu dari rombongan PLN. Sementara rombongan lain berjumlah 80 orang. “Kemudian, dari Kemenpora sebanyak 60 orang yang menginap di hotel-hotel yang kita kelola, dan kita telah melakukan evakuasi jenazah yang ditemukan,” ungkapnya.

Hotel ditargetkan secepatnya beroperasi kembali, agar bisnis tidak terganggu. Meski demikian, Dia menyebut, ada perubahan segmen pasar pengunjung, pascatsunami yang melanda kemarin. “Dari yang semula pengunjung datang untuk berwisata, berubah menjadi pengunjung yang datang untuk keperluan penyelidikan atau memberikan bantuan,” bebernya.

Hotel secepatnya akan dibuka kembali, agar minat orang untuk berkunjung tidak hilang. “Meskipun segmen pasar pengunjungnya berubah, yang datang engineer, scientist, relawan, wartawan atau mahasiswa. Minatnya beda,” tandasnya.

Darmono yakin, tsunami tidak akan berpengaruh terhadap bisnis dikelola Jababeka. “Perusahaan tidak banyak mencari uang dari bisnis perhotelannya, alias memiliki porsi yang kecil,” paparnya.

Lihat juga...