Warga di Sikka Masih Pelihara Ternak Dekat Rumah

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Masyarakat kabupaten Sikka dan hampir semua kabupaten dan kota lainnya di Provinsi NTT, masih memelihara ternak di samping rumah, termasuk di kota-kota kabupaten.

“Memang bukan hal baru di provinsi NTT, termasuk juga di kota Maumere, masyarakat masih memelihara ayam, kambing serta babi di samping rumah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka, Ir. Yunida Pollo, Rabu (19/12/2018).

Menurut Yunida, dampak dari kandang ternak yang dibangun di samping rumah, selain menyebarkan bau tidak sedap, juga mencemari lingkungan. Apalagi, air limbah dari kotoran ternak tidak ditampung dalam sebuah lubang pembuangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka, Ir. Yunida Pollo. -Foto: Ebed de Rosary

“Hampir tidak ada yang membuat lubang pembuangan air dan kotoran limbah dari ternak tersebut. Ini membuat lingkungan tercemar dan menyebabkan polusi udara,” ujarnya.

Ia mengakui, harus ada tindakan tegas, dan dari DLH, pihaknya sering mendapat pengaduan dari masyarakat soal ini. Pihaknya pun turun dan mengimbau, agar masyarakat memperhatikan kebersihan kandang serta saluran pembuangan kotoran.

“Memang hampir semua rumah selalu ada yang memelihara ternak di kandang. Ini bukan saja di desa, tetapi di Kota Maumere pun mudah dijumpai. Bahkan, di areal Kali Mati, pasti dipenuhi kandang babi dan kambing,” ungkapnya.

Untuk wilayah Kali Mati di tengah Kota Maumere, kata Yunida, pihaknya telah melakukan penataan, sehingga masih ada satu dua kandang ternak saja.

“Areal Kali Mati pun dibuatkan taman dan ditanami berbagai pepohonan,” tuturnya.

Lihat juga...