Warga Lamsel Lebih Senang Beli BBM Eceran

Editor: Koko Triarko

Melewati tiga kecamatan ia bahkan baru bisa mendapatkan premium di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, tepatnya di SPBU Yogaloka. Sekali pembelian, ia membeli 100 liter menggunakan sekitar lima jerigen, dengan masing masing berisi 20 liter.

Sutiman, salah satu penyedia jasa ojek gabah mempergunakan bahan bakar minyak jenis premium dari pedagang eceran -Foto: Henk Widi

“Premium yang saya jual dimasukkan dalam alat yang disebut Pertamini, lalu dipompa dan disalurkan sesuai dengan ukuran harga dan volume,” papar Amir.

Amir menyebut, hanya ada beberapa SPBU yang melayani pembelian premium, pertalite secara eceran. BBM jenis premium yang bersubsidi diakuinya kerap dibeli dari SPBU yang dikelola oleh swasta.

Sementara SPBU yang dikelola oleh Pertamina, tidak diperbolehkan menjual BBM bersubsidi ke pengecer. SPBU Kekiling bahkan memasang imbauan, premium hanya dipergunakan untuk pengguna akhir.

Meski tersedia, jumlah dispenser di SPBU 21.101.02 Desa Kekiling hanya satu untuk kendaraan roda dua dan empat. Sisa dispenser lain merupakan BBM jenis Solar, Pertamax dan Pertalite, yang kerap sepi oleh pembeli.

Pantauan Cendana News pada Jumat (7/12) sore, antrean kendaraan terlihat cukup banyak menuju ke dispenser penjualan premium. Salah satu petugas yang enggan disebut namanyak, mengaku antrean kerap terjadi karena penjualan saat ini dibatasi.

Pembatasan dilakukan hanya maksimal Rp30.000 untuk kendaraan roda dua, dan Rp100.000 untuk kendaraan roda empat. Meski tanpa diarahkan, ungkap petugas tersebut, sejumlah konsumen yang enggan mengantre lama membeli premium, beralih ke Pertalite.

Lihat juga...