190 Hektare Sawah di Banyumas Tergenang Air, Petani Gagal Panen

Editor: Satmoko Budi Santoso

BANYUMAS – Banjir yang melanda tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Banyumas bagian timur, yaitu Kecamatan Tambak, Sumpiuh dan Kemranjen, menyebabkan 190 hektare sawah terendam, dan 1350 hektare lainnya terancam terendam.

Area sawah yang terendam tersebar di tiga desa yaitu Desa Kuntili, Desa Sumpiuh dan Desa Nusadadi, semua berada di Kecamatan Sumpiuh.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pekerjaan Umum (PU) Sumpiuh, Imam Pamungkas, mengatakan, para petani di wilayah Tambak, Sumpiuh dan Kemranjen, sudah mulai masuk masa tanam awal bulan Oktober 2018, sehingga bulan Februari nanti tinggal panen.

Tetapi karena hujan dan banjir, yang mengakibatkan sawah tergenang, dari tiga desa tersebut, hanya tanaman padi di Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh yang masih bisa diselamatkan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pekerjaan Umum (PU) Sumpiuh, Imam Pamungkas – Foto: Hermiana E Effendi

ʺGenangan air di area sawah Desa Kuntili tidak terlalu banyak, sehingga tanaman padi yang siap panen masih bisa diselamatkan. Kalau yang di desa lainnya habis semua,ʺ terang Imam Pamungkas, Senin (21/1/2019).

Selain itu, ada dua desa yang baru memasuki masa tanam, yaitu Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak dan sebagian petani di Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh. Tanaman padi yang baru saja ditanam petani, langsung lenyap terbawa banjir.

Menurut Imam Pamungkas, genangan air di area pesawahan dan rumah penduduk ini disebabkan tanggul pada tiga sungai yang jebol dan beberapa sungai lainnya mengalami pendangkalan.

Seperti tanggul Sungai Sanggon di Desa Kuntili yang jebol dan menggenangi area persawahan hingga 55 hektare serta dua RT rumah penduduk turut tergenang. Kemudian tanggul Sungai Angin, di Grumbul Karet, Kecamatan Sumpiuh yang juga jebol dan menggenangi 35 hektare sawah serta dua RT rumah penduduk.

Lihat juga...