Anies: Pembangunan MRT Fase II, Tetap Dilanjutkan
Editor: Satmoko Budi Santoso
Anies pun melanjutkan, bahwa depo baru dibutuhkan apabila ada lebih dari 23 kereta yang beroperasi dan dirinya pun tak ingin proyek MRT fase II terhenti hanya karena permasalahan depo.
“Dengan 22 hingga 23 kereta akan bisa mengangkut lebih dari 400 ribu orang per hari. Jadi tidak mempengaruhi kapasitas yang akan dikerjakan,” imbuh Anies.
Dia menyampaikan, hingga saat ini, Anies belum dapat memastikan kapan peletakan batu pertama proyek tersebut akan dilakukan.
Dia pun mengaku, saat ini pihaknya masih fokus terhadap rekomendasi Sekretariat Negara terkait pembangunan Fase II dan gardu listrik yang ada di Kawasan Monas. Jika permasalahan ini sudah disetujui oleh Setneg, pihaknya dan PT MRT Jakarta, akan segera melakukan peletakan batu pertama pembangunan MRT Fase II.
“Kami sedang merencanakan prosesnya, sudah dapat pemenangnya. Januari groundbreaking. Pemenangnya sudah dapat, tinggal menunggu rekomendasi lahan,” tuturnya.
Diberitahukan, awalnya, PT Jakarta Propertindo akan membangun depo di Kampung Bandan untuk MRT fase II. Namun, lahan di lokasi itu ternyata bersengketa sehingga Anies menginstruksikan untuk membangun depo di kawasan Stadion BMW.
Meski demikian, rencana pembangunan depo di Stadion BMW belum menemui titik terang. Sebab, lahan yang tersedia di Stadion BMW terbatas.
Namun, rencana rute itu diubah sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1728 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalur MRT Koridor Bundaran HI-Kota pada 21 November 2018 lalu.
Ada pun MRT Jakarta Fase I yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan beroperasi di Maret 2019. Rute MRT Jakarta Fase I memiliki total panjang 16 km, terdiri dari 10 km jalur layang dan 6 km jalur bawah tanah.