Arus Balik, Jasa Marga Terapkan Rekayasa di Tol Jakarta-Cikampek
BEKASI – PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek, menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. Hal itu diterapkan, guna mengurai simpul kemacetan lalu lintas, selama arus balik libur Tahun Baru 2019, Selasa (1/1/2019).
“Malam pergantian tahun telah berlalu, sejalan dengan hal tersebut, berarti libur tahun baru telah berakhir. Kami sudah petakan sejumlah simpul kemacetan berikut penanggulangannya mulai malam ini,” kata Senior Specialist Corporate Communications PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Irra Susiyanti, Selasa (1/1/2019).
Jasa Marga memprediksi terjadi peningkatan volume lalu lintas arus balik, yang melintasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke arah Jakarta. Diperkirakan jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 95.000 kendaraan, atau meningkat 76 persen kondisi lalulintas normal, yaitu di 53.849 kendaraan. Peningkatan lalin yang juga diprediksikan signifikan, akan terjadi di GT Ciawi 2 (arah Jakarta). Diperkirakan jumlah kendaraan yang melintas di GT Ciawi 2, sebanyak 44.614 kendaraan, atau meningkat 112 persen dari kondisi lalulintas harian normal yang hanya 21.089 kendaraan.
Peningkatan volume juga diprediksi terjadi di GT Pasteur arah Jakarta. Diprediksikan jumlah kendaraan yang melintas naik 34,69 persen yaitu sebanyak 36.606 kendaraan, dari volume lalulintas normal yang hanya 27.177 kendaraan. “Dalam menghadapi arus balik libur Tahun baru yang diprediksi akan terjadi Selasa (1/1/2019), Jasa Marga telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Strategi itu di antaranya, optimalisasi gardu operasi di gerbang tol untuk dioperasionalkan seluruhnya. Juga diterapkan, penggunaan gardu mudah dipindah, untuk mengurangi antrean di gerbang tol yang mengalami kepadatan. “Kami memanfaatkan mobile reader, untuk melayani pembelian dan top up uang elektronik di beberapa gerbang tol dan rest area. Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan kontra flow dan distribusi beban lalu lintas jika dibutuhkan,” katanya.