Berkat Genjer, Petani di Lamsel Raup Keuntungan Setiap Pekan

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kerap diserang hama jenis keong mas, wereng serta organisme pengganggu tanaman (OPT) membuat salah satu petani di Lampung Selatan (Lamsel) istirahat menanam padi.

Kamsiatun (50) salah satu petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lamsel, memilih menanam sayuran jenis genjer. Sayuran genjer disebutnya memiliki habitat seperti padi sawah sehingga lahan sawah miliknya masih tetap produktif.

Keputusan mengubah lahan sawah menjadi tempat budidaya genjer diakui Kamsiatun, dilakukan akibat produksi padi kurang maksimal.

Ia mengaku pada masa tanam terakhir pada satu tahun silam, ia mengalami gagal panen. Gagal panen diakibatkan serangan hama wereng coklat serta saat padi masih muda dimangsa oleh hama keong mas.

Imbasnya sebagian lahan sengaja tidak ditanami padi dan diubah menjadi tempat budidaya genjer. Tanaman sayuran jenis genjer disebutnya tidak membutuhkan perawatan rumit dibandingkan menanam padi.

“Sebagian lahan sawah tetap digarap karena pasokan air lancar, namun sekarang sudah digarap oleh anak. Beberapa petak lahan masih saya manfaatkan untuk budidaya genjer,” terang Kamsiatun, saat ditemui Cendana News, tengah memanen genjer yang ditanamnya, Senin (14/1/2019).

Sebanyak lima petak sawah berukuran masing-masing sekitar 30 meter persegi diakui Kamsiatun, ditanam ratusan rumpun genjer. Proses penanaman genjer dilakukan dengan sistem jalur serta jarak yang sudah ditentukan.

Proses pengaturan jarak tanam disebutnya untuk memberi ruang bagi pertumbuhan tunas baru. Genjer disebutnya memiliki umur tanam persis seperti padi mencapai 120 hari dan bisa diremajakan dengan tanaman baru.

Lihat juga...