Berunding Dengan Pemimpin UE, Theresa May Tidak Ubah Tuntutan
LONDON – Perdana Menteri Inggris, Theresa May, tidak mengubah tuntutannya dalam rencana Brexit, saat berunding dengan sejumlah pemimpin Uni Eropa (UE). Penolakan oleh anggota parlemen Inggris pada awal pekan lalu, tidak mempengaruhi susunan tuntutan yang akan disampaikan.
Tuntutan May terus ditekankan pada batas waktu yang mengikat secara hukum, bagi ketentuan backstop Irlandia. “Hak bagi Inggris, untuk secara sepihak mundur. Atau komitmen untuk penuntasan kesepakatan dagang sebelum 2021, guna mencegah pemberlakuan backstop,” ujar sumber diplomatik Uni Eropa senior, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Backstop, merupakan kebijakan jaminan, yang dirancang untuk mencegah diberlakukannya kembali pemeriksaan perbatasan. Pemeriksaan tersebut diberlakukan di perbatasan antara negara anggota Uni Eropa, Irlandia, dan Irlandia Utara. May menegaskan kembali tuntutannya dalam perundingan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Pemimpin Irlandia Leo Varadkar.
May dijadwalkan bertemu dengan Arlene Foster, pemimpin Partai Persatuan Demokratik (Democratic Unionist Party/DUP) Irlandia Utara, yang memiliki 10 kursi di parlemen, dan mendukung pemerintah May, tetapi tidak mendukung kesepakatan Brexit.
Pertemuan itu juga direncanakan dihadiri oleh Nigel Dodds, wakil pemimpin DUP. Kesepakatan May tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada awal pekan ini dimentahkan dengan 230 suara. Dia memohon kepada para anggota parlemen untuk bersama-sama berusaha memecahkan kebuntuan tersebut. (Ant)