BMKG Gunungsitoli: Air Pasang berpotensi Terjadi saat Gerhana Bulan 21 Januari

Ilustrasi proses terjadinya gerhana - DOK CDN

GUNUNGSITOLI – Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Gunungsitoli, Sumatera Utara, Djati, menyebut, pada 21 Januari 2019 akan terjadi fenomena astronomi gerhana bulan total.

Fenomena tersebut, berpotensi menimbulkan air pasang. “Gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Perlu diketahui bahwa pada tahun ini akan terjadi lima kali fenomena gerhana yaitu gerhana matahari tiga kali dan gerhana bulan dua kali,” ungkapnya, Senin (14/1/2019).

Pada peristiwa supermoon, bulan berada pada titik paling dekat dengan bumi. Hal itu, mempengaruhi pasang air laut akibat gaya gravitasi bulan dan bumi. Akan terjadi, kenaikan permukaan air laut beberapa sentimeter dari kondisi normal. “Jika supermoon diikuti dengan kondisi cuaca hujan lebat, maka akan sangat berpotensi terjadinya banjir rob,” katanya.

Daerah yang perlu mewaspadai banjir rob adalah, daerah yang berjarak dekat atau hanya beberapa meter dari bibir pantai. Banjir rob tidak meluas jauh ke daratan. Hanya saja, masyarakat disekitar pesisir pantai diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya genangan air akibat pasang air laut, atau banjir rob. “Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta tidak termakan informasi yang memelintir atau mendramatisir, seolah-olah, pasang air laut dan banjir rob sama dengan tsunami,” harapnya.

Dipastikannya, BMKG tidak pernah memberikan imbauan untuk mengungsi. BMKG dengan instansi terkait juga selalu berkoordinasi untuk memberikan informasi yang benar secara keilmuan. (Ant)

Lihat juga...