Cegah DBD, Dinkes Sikka Pantau Jentik di Rumah Warga

MAUMERE – Tingginya angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Sikka, mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat meningkatkan upaya preventif atau pencegahan.

Salah satu yang dilakukan, dengan melakukan kegiatan pemantauan jentik ke rumah-rumah warga. “Pemantauan jentik mulai kami lakukan Jumat (11/1/2019), di tiga kecamatan di Kota Maumere, Kecamatan Alok, Alok Barat dan Alok Timur. Petugas langsung mendatangi rumah warga,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dr. Maria Bernadina Sada Nenu,MPH, Jumat (11/1/2019).

Dalam pelaksanaanya, di setiap kecamatan diambil satu kelurahan untuk dipantau. Di Kecamatan Alok kegiatan digelar di Kelurahan Kota Uneng, di kecamatan Alok Timur di Kelurahan Kota Baru, sementara di Kecamatan Alok Barat di Kelurahan Wolomarang.

Enam kecamatan yang melakukan pemantauan jentik, merupakan wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi setiap tahunnya. Dan, kelurahan yang dipilih, juga melihat keberadaan penderita DBD paling banyak setiap tahunnya. “Sabtu (12/1/2019) kami lakukan pemantauan di Kecamatan Kangae dan Kewapante,” terangnya.

Dibagian lain, Dinkes Sikka, juga telah melakukan pengasapan di dua desa di Kecamatan Kangae. Kemudian di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Kewapante. “Laporan yang diterima petugas yang turun ke lokasi pada Jumat, hampir 80 persen rumah warga yang dikunjungi terdapat jentik. Petugas langsung memberikan kartu pemantau jentik kepada warga untuk diisi,” terangnya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular Dinas Kesehataan Kabupaten Sikka, Avelinus S. Nong Erwin, menjelaskan, wilayah dengan kasus DBD banyak atau wilayah Endenmis, seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, hotel, asar, restoran dan tempat ibadah. “Juga banyak terdapat di pemukiman baru di pinggir kota karena di lokasi tersebut penduduknya berasal dari berbagai wilayah. Kemungkinan diantaranya terdapat penderita yang membawa virus dengue dari daerah asal,” terangnya.