Cuaca Buruk, Nelayan Perairan Selat Sunda Pilih Tidak Melaut
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Kondisi cuaca perairan laut di Selat Sunda yang kurang bersahabat membuat sejumlah nelayan Lampung Selatan (Lamsel) memilih beristirahat. Jupri, salah satu nelayan di dusun Muara Piluk, desa Bakauheni menyebutkan, fenomena bulan purnama membuat berbagai jenis ikan sulit ditangkap.
“Fenomena pasang air laut membuat gelombang menghambat proses pencarian ikan laut. Kami memilih memperbaiki peralatan tangkap di dermaga tambat,” sebutnya kepada Cendana News, Senin (21/1/2019).
Jupri juga menyebut ada imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diteruskan ke syahbandar dan nelayan, yang isinya di antaranya agar nelayan sementara beristirahat.
Pilihan tersebut dilakukan karena adanya potensi pasang maksimum air laut hingga 4 meter di perairan Selat Sunda. Selain bulan purnama Jupri juga memastikan kondisi perairan didominasi angin kencang sejak sepekan terakhir.
Sejumlah kegiatan perbaikan peralatan tangkap di antaranya membersihkan cekeng (keranjang ikan), membereskan waring atau jaring penangkap ikan. Istirahat melaut hampir selama sepekan bahkan dimanfaatkan sebagian nelayan untuk memperbaiki bambu pengangkat jaring ikan teri.
“Nelayan memanfaatkan waktu istirahat dengan melakukan aktivitas di darat sebagian pulang ke keluarganya, sebagian memperbaiki alat tangkap,” terang Jupri.
Nelayan lain, Mukmin memilih memperbaiki alat pengangkat waring atau jaring. Alat pengangkat jaring berbahan bambu jenis ori didatangkan dari kecamatan Ketapang dengan panjang masing masing 10 meter.
“Proses perbaikan sekitar delapan tiang pengangkat jaring dari bambu selesai maksimal empat hari, sembari menunggu cuaca perairan membaik,”papar Mukmin.