Curah Hujan Belum Maksimal, Petani Lamsel Andalkan Cabai Jamu
Editor: Satmoko Budi Santoso
Proses perawatan tanaman cabai jamu diakuinya cukup mudah, dengan pemberian pupuk kandang. Tanaman usia enam bulan yang sudah berbunga dan berbuah selanjutnya bisa dipetik secara berkelanjutan.
Saat buah sudah matang rumpun cabai berwarna hijau masih akan terus berbunga dan menghasilkan buah cabai jamu. Cabai jamu yang sudah dipanen selanjutnya akan dijemur hingga kering dan disimpan dalam plastik kedap udara. Untuk dijual saat jumlahnya sudah cukup banyak berkisar 50 hingga 100 kilogram.
“Biasanya akan ada pembeli pengepul hasil pertanian yang berkeliling membeli cabai jamu milik petani,” ungkap Sumanto.
Penanam cabai jamu lain bernama Astun, warga desa Banjarmasin mengaku, sengaja menanam cabai jamu untuk bumbu. Tingkat rasa pedas cabai jamu menyerupai cabai rawit membuat ia memilih menanam jamu sebagai alternatif bumbu penyedap.
Saat panen cabai jamu berlimpah hasilnya bisa dijemur dan dijual sebagai sumber tambahan penghasilan. Penanaman cabai jamu yang mudah dengan sistem stek batang dan pertunasan alami, membuat tanaman cabai jamu bisa cepat berkembang dalam banyak rumpun di sejumlah pohon induk di kebun miliknya.