Desa Seni TMII, Wujudkan Kreasi Seniman Indonesia 

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun atas prakarsa dan ide cemerlang Ibu Negara, Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto. TMII mengusung konsep Rekreatif, Informatif, Edukatif, Komunikatif, dan Atraktif, atau yang lebih dikenal dengan RIEKA. 

Kepala Seksi Desa Seni TMII, Mukaeri. Foto : Sri Sugiarti

TMII, juga menjadi wahana ekspresi seni dan budaya dari masyarakat dalam berkreasi. Hal itu diwujudkan dengan hadirnya Desa Seni TMII. “Desa Seni TMII merupakan tujuan wisata edukasi dan budaya nusantara. Wahana ini juga tempat menghimpun para perupa khususnya pelukis untuk berekspresi,” kata Kepala Seksi Desa Seni TMII, Mukaeri kepada Cendana News, Rabu (9/1/2019).

Desa Seni TMII, diresmikan pada 2013. Lokasinya berada di area Taman Kaktus. Awalnya, Desa Seni berada di gedung Sasana Krida, berdampingan dengan stasiun A kereta gantung. Ketika Sasana Krida direnovasi menjadi gedung megah, Desa Seni dipindahkan.

Pemindahan dilakukan dengan membangun wahana ekspresi seni, di lahan kosong yang ada di sekeliling area Taman Kaktus. “Desa Seni ini untuk pendidikan seni, tidak hanya seni gerak, tapi juga seni pahat dan lukis hadir di TMII. Agar pengunjung tahu, kreasi seni para seniman Indonesia dalam pelestarian budaya bangsa,” tandasnya.

Kesenian, merupakan perwujudan kebudayaan yang mempunyai peranan tertentu di dalam masyarakat. Kesenian dapat ditinjau dalam konteks kebudayaan maupun masyarakatnya. Desa Seni TMII, atau dikenal dengan Desa Seni dan Kerajinan, merupakan tempat promosi sekaligus penjualan hasil seni rupa maupun kerajinan lokal Indonesia. Seperti wayang kulit, wayang golek, keris, kerang, kerajinan berbahan kulit, batik, hasil ukiran, kerajinan logam dan bambu, serta cendera mata khas Indonesia.

Lihat juga...