Di 2019, Sumbar Fokus Bangun Infrastruktur Daerah Tertinggal
Editor: Mahadeva
PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) berupaya terus melakukan pembenahan infrastruktur. Di 2019, upaya akan dilakukan di daerah-daerah tertinggal. Ada tiga daerah yang masih masuk katagori tertinggal, yaitu Kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Kepulauan Mentawai.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan, keberadaan tiga daerah tertinggal tersebut, sudah lama dibahas. Sejauh ini, telah dilakukan berbagai upaya untuk melakukan pembangunan infrastruktur. “Untuk membebaskan daerah tertinggal itu, perlu banyak upaya. Hal terpentingnya infrastruktur perlu dibangun. Maka dari itu, di 2019 ini, kita data daerah-daerah yang perlu dibangun jembatan,” ungkapnya, Sabtu (26/1/2019).
Jembatan perlu dibangun, karena jembatan merupakan salah satu akses utama menuju daerah tertinggal. Cukup banyak potret sosial di daerah tertinggal, seperti harus menantang maut untuk menyeberangi sungai. Hal itu menunjukkan, jembatan perlu dibangun. Apabila jembatan telah ada, maka pembangunan lainnya akan mengikuti. Perbaikan jalan, pengembangan infrastruktur sekolah, kesehatan, dan sarana lain akan mengikuti. Untuk pembangunan Jembatan di daerah tertinggal, sejauh ini belum diketahui jumlahnya.
Hanya saja, Nasrul memastikan, di 2019 pembangunan itu dimulai. “Persoalan pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, 2019 ini dimulai. Karena memang di 2018 tidak berjalan maksimal untuk pembangunan di daerah tertinggal. Hal ini disebabkan, banyak program-program yang tidak terealisasi untuk pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal tersebut,” tuturnya.
Anggaran untuk kegiatan tersebut, dipastikan Nasrul, telah ada di masing-masing instansi pemerintah. Diperkirakan, salah satu daerah tertinggal yang masuk dalam program kerja jangka pendek, yaitu Kabupaten Pasaman Barat, ada sebuah nagari atau desa yang perlu untuk dibangunkan jembatan.