Dinkes Imbau, Warga Jateng Aktif Pantau Jentik

Fogging, salah satu upaya mencegah DBD, -Dok: CDN

SEMARANG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mengimbau warga berperan aktif memantau jentik nyamuk, di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Hal itu, untuk mencegah merebaknya penyakit Demam Berdarah (DB) di musim hujan.

“Untuk mengurangi angka kasus DB di wilayah Jateng, dibutuhkan peran aktif masyarakat. Salah satunya dengan menunjuk satu anggota keluarga menjadi juru pemantau jentik atau jumantik, tujuannya memastikan tidak ada jentik nyamuk di sekitar rumah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, Jumat (11/1/2019).

Di sepanjang 2018, jumlah kasus DB di Jateng mengalami penurunan. Tahun lalu hanya ada 8,68 kasus per 100 ribu jiwa penduduk. Sedangkan di 2017, jumlahnya mencapai 22 kasus per 100 ribu jiwa penduduk. Jumlah kasus DB tertinggi di Jateng, terjadi di Kabupaten Magelang, dengan 39 kasus per 100 ribu jiwa penduduk.

“Oleh karena itu, saya mengimbau kepada warga untuk mewaspadai demam berdarah, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, yang paling efektif dan sederhana serta murah adalah dengan melibatkan masyarakat sendiri,” ujarnya.

Sementara, bagi warga yang anggota keluarganya mengalami demam selama dua hari, tanpa batuk dan pilek, agar segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, selalu rutin mengecek jentik nyamuk di sekitar rumah setiap lima hari sekali,” jelasnya.

Jajaran Dinkes Jateng juga terus melaksanakan gerakan 3M (menutup, menguras, dan mengubur) serta gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masyarakat guna mengantisipasi penyakit DB. (Ant)

Lihat juga...