Elpiji Subsidi Belum Beredar Resmi di Baubau

Ilustrasi [CDN]

KENDARI – Agen resmi elpiji di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebut, selama ini tabung gas ukuran tiga kilogram atau elpiji bersubsidi, belum beradar secara resmi di Kota Baubau.

Staf administrasi salah satu agen resmi Elpiji Kota Baubau, Yusuf, mengatakan, tidak beredarnya tabung gas ukuran tiga kilogram itu, karena Pemerintah Kota Baubau hanya menyetujui minyak tanah bersubsidi yang beredar resmi.

Sementara, pemerintah daerah harus memilih, apakah yang beredar dengan subsidi minyak tanah atau gas. “Kalaupun ada, mungkin itu masuk secara diam-diam, karena memang tidak bisa masuk kalau selama masih ada minyak tanah, karena nanti bentrokan harganya. Jadi subsidinya harus salah satu minyak tanah atau gas,” ujar Yusuf, Minggu (20/1/2019).

Dengan kondisi tersebut, agen di Baubau, hanya memasok gas ukuran 5,5 kilogram, 12 kilogram, dan ukuran 50 kilogram. “Untuk biaya isi ulang untuk tabung gas ukuran 5,5 kilogram seharga Rp100 ribu, ukuran 12 kilogram seharga Rp200 ribu, sedangkan ukuran 50 kilogram seharga Rp1,140 juta,” ujarnya.

Menurut Yusuf, ukuran tabung gas 12 kilogram paling banyak diminati pembeli. Rata-rata penjualan perbulannya untuk ukuran 12 kilogram, bisa mencapai 1.000 tabung. Sementara untuk ukuran 5,5 kilogram, di kisaran 500 tabung.

Gas ukuran 50 kilogram, hanya terjual di kisaran 100 sampai 150 tabung perbulannya. Hingga kini, pasokan gas elpiji yang disuplai depot Pertamina Makasar Sulawesi Selatan masih terbilang lancar. Kalaupun terjadi kelangkaan, bukan karena suplay dari depot pertamina yang berkurang, namun biasanya karena kapal ekspedisi yang memuat gas tersebut terlambat masuk. Biasanya dikarenakan, kondisi cuaca yang tidak bersahabat. (Ant)

Lihat juga...