INDEF Dorong Pemerintah Perbaiki Sekor Pergulaan

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), mendorong pemerintah untuk memperbaiki sektor pergulaan Indonesia. Neraca gula yang akurat, dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan gula. 

“Memang  neraca gula ini tidak bersifat jangka panjang yang harus ada setiap tahunnya. Tapi keberadaan neraca ini diharapkan bisa menjadi instrumen untuk mengelola pasokan dalam rangka meredam gejolak atau fluktuasi harga gula,” kata Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto, pada diskusi Manisnya Rente Gula Impor, Senin (14/1/2019).

INDEF menyarankan, pemerintah melakukan inovasi atau efisiensi pabrik gula pemerintah. Hal itu dibutuhkan, agar produksi gula non rafinasi atau gula rakyat bisa lebih kompetitif dan efisien. Kebijakan pemerintah tersebut, diharapkan bisa mereduksi disparitas harga antara gula rakyat dengan gula rafinasi impor bisa ditekan. Adapun penataan pabrik gula milik negara, perlu dilakukan dengan upaya peningkatan kapasitas produksi.

Kondisi pabrik gula BUMN saat ini cukup memprihatinkan karena di bawah skala ekonomi. “Dari 45 pabrik gula BUMN, hanya 25 persen yang memiliki kapasitas produksi di atas 4.000 ton per hari. Sementara 78 persen pabrik gula di Jawa berusia di atas 100 tahun, sehingga sangat tidak kompetitif,” tukasnya.

Untuk meningkatkan produksi gula nasional, diperlukan peningkatan luas areal perkebunan. Serta meningkatkan produktivitas usaha tani. Hal ini dapat dilakukan, oleh para petani melalui peningkatan rendemen tebu. Juga program efisiensi ditingkat pabrik pengolahan, dengan peningkatan teknologi mesin giling.

Lihat juga...