Kolaka Programkan Penanaman Jengkol
KOLAKA – Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), di 2019 memprogramkan penanaman jengkol secara besar-besaran. Hal itu dilakukan, dengan cara menyediakan bibit secara gratis untuk para petani.
“Sebenarnya tanaman jengkol selama ini sudah ada, dan dikembangkan beberapa petani, namun jumlahnya hanya beberapa pohon saja. Melihat permintaan pasar dari tahun ke tahun semakin meningkat, maka pemerintah menganjurkan untuk mengembangkan tanaman tahunan dari salah satu produk sayuran itu,” kata Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Minggu (20/1/2019).
Bibit tanaman jengkol, akan diberi secara cuma-cuma kepada petani. Dengan catatan, petani memiliki ketersediaan lahan yang siap ditanami. Tanaman jengkol, bisa tumbuh disemua tempat. Di iklim tropis baik, jengkol bisa tumbuh di dataran rendah maupun daerah pengunungan pada ketinggian 500 sampai 1.000 meter dari permukaan laut. Selain itu, engkol juga tahan terhadap kekeringan.
Berdasarkan hasil penelitian Balai Litbang Perkebunan, pohon jengkol di alam bebas, mampu tumbuh hingga ketinggian 10 sampai 25 meter. Pohon berproduksi setelah usianya di atas lima tahun. Kemampuan produksi setiap pohon, antara 50 kilogram hingga 100 kilogram, sekali panen. “Yang pasti bahwa tanaman jengkol tidak harus memerlukan perawatan khusus seperti tanaman perkebunan kakao, cengkih dan lada, akan tetapi tanaman ini bila sudah tumbuh dan berusia di atas tiga sampai empat tahun, maka petani sisa menunggu hasilnya,” jelasnya.
Untuk diketahui, produksi jengkol di tanah ari saat ini, mulai berkurang. Terutama untuk produksi di pulau Jawa. Semuanya karena proses alih fungsi lahan. Hal itu membuat, harga jengkol pada musim tertentu bisa meroket tinggi hingga diatas Rp100.000 per kilogram.