KPU Tulungagung Rekrut Difabel sebagai Relawan Demokrasi
TULUNGAGUNG — Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, merekrut tiga penyandang disabilitas sebagai relawan demokrasi untuk membantu menyukseskan Pemilu 2019.
“Sebenarnya ada beberapa yang mendaftar. Namun, setelah kami lakukan seleksi, tiga yang dinyatakan lulus sebagai relawan demokrasi,” kata anggota KPU Kabupaten Tulungagung Mustofa di Tulungagung, Rabu (23/1/2019).
Ia menjelaskan bahwa sukarelawan ini bertugas di basis-basis disabilitas. Ketika mereka memberikan sosialisasi tentang tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilu 2019, kata dia, didampingi relawan demokrasi nondisabilitas.
“Nantinya mereka akan menyampaikan sosialisasi terkait Pemilu 2019 di kalangan difabel bersama dua orang lainnya yang bukan difabel,” kata Mustofa.
Ia menyebutkan dari 132 peserta, 55 orang di antaranya lolos seleksi untuk menjalankan tugas di 11 basis masyakarat. Setiap basis diisi oleh lima tenaga relawan demokrasi. Misalnya, basis disabilitas juga ada lima relawan demokrasi, dan tiga di antaranya merupakan tenaga difabel.
Mustofa menyebutkan 10 basis yang bakal mendapat kunjungan dan sosialisasi Pemilu 2019 dari keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keagamaan, dan warga internet.
Sebagian dari mereka, kata dia, sudah berpengalaman dalam penyelenggaraan pemilu, di antaranya ada yang mantan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS).
Selain itu, juga ada yang berasal dari aktivis mahasiswa dan LSM. Mereka akan ditempatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setelah pembekalan, lanjut dia, relawan demokrasi diberi tugas sesuai dengan basis mereka masing-masing.