Murid MI Swasta Darussalam Terpaksa Belajar di Tenda

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Kerusakan bangunan sekolah akibat terjangan tsunami pada Sabtu (22/1/2018) berimbas kegiatan belajar mengajar sejumlah sekolah. KBM terpaksa dilaksanakan di tenda darurat hingga perbaikan atau pembangunan gedung selesai dilakukan.

MI Darussalam
Cepnuh, kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Darussalam desa Sukaraja, kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Foto: Henk Widi

Cepnuh, M. Pdi, kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Darussalam, desa Sukaraja, kecamatan Rajabasa menyebutkan, kerusakan bangunan sekolah yang dipimpinnya mencapai 50 persen. Ruang kelas jebol pada bagian dinding, sebagian tiang penyangga kelas roboh sehingga tidak bisa digunakan.

Saat memasuki awal semester genap sejak Senin (7/1/2019) sejumlah pihak membantu penyediaan tenda. Sebanyak empat tenda bantuan sejumlah pihak digunakan hingga waktu yang belum bisa dipastikan.

Pada tahap pertama ia menyebut upaya pembersihan dilakukan bersama wali murid, anggota TNI dari Korem 043 Garuda Hitam serta sejumlah relawan.

“Kami sudah mengajukan usulan untuk rehabilitasi sekolah kepada pihak terkait namun sementara fokus kami siswa tetap bisa belajar seperti kondisi normal meski hanya menggunakan tenda darurat,” terang Cepnuh, M.Pdi  saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (17/1/2019).

Cepnuh menyebut selama belajar di tenda, para murid telah mendapatkan perhatian berupa bantuan dari berbagai pihak. Bantuan yang sudah diberikan berupa peralatan sekolah di antaranya seragam, sepatu, buku tulis serta keperluan siswa untuk kegiatan belajar.

“Meski belum ada perbaikan namun tahap pertama kami akan perbaiki tiang yang roboh, kelas yang jebol akan kami sekat sehingga bisa kembali menggunakan bangunan sekolah tanpa harus belajar di tenda,” tegas Cepnuh.

Lihat juga...