Nelayan di Pemana tak Lagi Gunakan Bom

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Pulau Pemana, salah satu gugusan pulau di Teluk Maumere, merupakan sebuah pulau yang ramai, dengan luas desa mencapai 223,5 hektare, dan jumlah penduduk 4.272 jiwa.

“Sebagian besar penduduk kami memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Hampir semua penduduk memiliki perahu termasuk, kapal-kapal Pole and Line berukuran 30 grass ton,” kata Kepala Desa Pemana, La Ampo, Minggu (13/1/2019).

Danlanal Maumere Kolonel (Marinir) Sumantri -Foto : Ebed de Rosary

Menurutnya, nelayan Pemana sudah mulai sadar dan tidak lagi menangkap ikan dengan cara menggunakan bom. Sebagai kepala desa, La Ampo selalu memberikan penyadaran kepada nelayan untuk menjaga ekosistem laut.

“Saya selalu meminta nelayan agar jangan menangkap ikan dengan bom atau potasium. Saya bekerja sama dengan TNI AL dari Lanal Maumere untuk memberi penyadaran kepada para nelayan di Pemana,” sebutnya.

Selain itu, Lanal Maumere juga menjadi nelayan binaan Lanal Maumere, khususnya nelayan Pole and Line. Bila ada kesulitan, maka Lanal akan membantu terkait dengan pembelian BBM subsidi dan lainnya.

“Sekarang sudah mulai bagus, dan nelayan sudah tidak lagi menggunakan bom, sudah sadar. Kita mencegah masuknya bahan peledak yang biasa dipakai untuk mengebom ikan sehingga merusak terumbu karang,” jelasnya.

Desa Pemana, sebut La Ampo, kini fokus mengembangkan wisata bahari sehingga masyarakat harus menjaga laut. Kalau terumbu karangnya rusak, maka tidak ada wisatawan yang datang untuk melakukan diving.

Lanal Maumere Kolonel (Marinir) Sumantri, menjelaskan, pihaknya memang selain menjalankan tugas mengamankan laut, juga selalu memberikan pelayanan dan sosialisasi kepada para nelayan untuk selalu menjaga ekosistem laut.

Lihat juga...