Pascatsunami, Akses Jalan di Pulau Sebesi, Dibuka Warga
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Lampung Selatan, membantu warga Pulau Sebesi kembali dari pengungsian lapangan tenis indoor Kalianda Lampung Selatan (Lamsel).
Brigadir Kepala, Deden Rusyanto, salah satu personel Satpolair mendampingi Kasatpolair Polres Lamsel, Inspektur Satu Yaya Sudrajat, menyebut, personel Polair ditempatkan di Pulau Sebesi semenjak pulau tersebut ditinggalkan warga untuk mengungsi.
Bripka Deden Rusyanto menyebut, salah tugas yang dilakukan oleh personel Satpolair di antaranya mengamankan rumah warga dari aksi pencurian. Setelah sejumlah warga kembali ke Pulau Sebesi, ia menyebut, warga mulai melakukan sejumlah aktivitas seperti biasa.
Sejumlah aktivitas tersebut di antaranya memanen kelapa, pisang, kakao untuk dijual ke Pulau Sumatera. Meski demikian, sejumlah warga masih kesulitan mengakses jalan antardusun akibat tsunami.
“Banyak warga yang akan kembali ke Dusun Regahan Lada yang berhadapan langsung dengan Gunung Anak Krakatau mengalami kesulitan karena pohon tumbang menutupi jalan. Kami melakukan pembersihan dengan menggergaji kayu agar bisa dilintasi,” terang Bripka Deden Rusyanto, salah satu personel Satpolair Polres Lamsel, saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (8/1/2019).
Bripka Deden Rusyanto menyebut, setelah terjangan tsunami pada Sabtu (22/12/2018) silam, sejumlah pohon tumbang. Proses pembersihan akses jalan disebut Deden Rusyanto baru bisa dilakukan setelah sejumlah warga kembali dari pengungsian.
Sebab saat diungsikan hanya beberapa warga bertahan di Pulau Sebesi untuk menjaga barang-barang yang ada di rumah meski aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berlangsung. Bripka Deden Rusyanto menyebut, meski GAK masih beraktivitas, namun suara dentuman sudah tidak terdengar lagi. Hanya terlihat asap mengepul dari kawah dengan durasi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.