Pegiat: Flores Harus Miliki Sekolah Tinggi Pariwisata
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
MAUMERE – Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, di pulau Flores harus berdiri sebuah sekolah tinggi pariwisata. Mengingat daerah yang terdiri dari 8 kabupaten ditambah dengan Lembata dan Alor tengah fokus mengembangkan bidang tersebut.
“ Semua kabupaten ini ingin mengembangkan pariwisata, sementara SDM yang ada saat ini di bidang pariwisata belum mumpuni,” sebut pegiat pariwisata di kabupaten Sikka, Martinus Wodon, Kamis (16/1/2019).
Dikatakan Martinus, hal ini penting mengingat ada beberapa SMK Pariwisata di setiap kabupaten.Setelah menamatkan sekolah mereka akan melanjutkan kuliah ke luar daerah jika orang tuanya memiliki dana.
“Tamatan SMK Pariwisata ini kualitasnya masih belum bagus dan harus ada pendidikan lanjut. Jenjang pendidikan yang dibuka pun bisa D2 atau D3 dan kampusnya bisa dibangun pemerintah atau pihak swasta,” sebutnya.
Namun pesan Martinus, pengajarnya harus benar-benar berkualitas dan kompeten di bidangnya.Dengan demikian, dalam rentang waktu 5 tahun ke depan sudah tersedia SDM di bidang pariwisata yang siap terjun membangun dan mengembangkan industri pariwisata di Flores dan NTT.
“Pemerintah juga harus membangun Balai Latihan Kerja khusus pariwisata.Kita datangkan staf ahli dan trainer berkualitas dari luar daerah untuk mendidik tenaga pariwisata sesuai standar,” ungkapnya.
Pemerintah juga harus menyiapkan lapangan kerja tambah Martinus sehingga setelah tamat pelatihan, mereka siap ditempatkan. Namun tentunya SDM yang dihasilkan harus yang berkualitas.
Sementara itu ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) provinsi NTT, Agustinus Bataona menjelaskan, memang NTT masih kekurangan pramuwisata, mengingat pariwisata di daerah tersebut terutama Flores saat ini berkembang pesat.
“Untuk NTT mungkin hanya sekitar 75 orang saja pramuwisata yang sudah memiliki sertifikat dan mendapatkan pelatihan. Untuk itu kami selalu mengadakan pelatihan bagi pramuwisata,” sebutnya.