Pengungsi di Sukaraja Andalkan Lampu Tenaga Surya

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Sebagian pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Desa Sukaraja, Lampung Selatan (Lamsel) masih tinggal di tenda pengungsian. Sumber penerangan saat malam hari di pengungsian mengandalkan lampu tenaga surya (solar cell).

Pengungsi tinggal di tenda dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rudiansyah, adalah salah satu pengungsi yang masih bertahan bersama keluarganya. “Lahan yang kami tempati merupakan lahan milik warga yang dipinjamkan untuk mendirikan tenda, sumber penerangan bagi pengungsi masih menggunakan lampu tenaga surya termasuk untuk menghidupkan peralatan elektronik,” terang Rudiansyah saat ditemui Cendana News, Kamis (31/1/2019).

Saat ini menurut Rudiansyah, pengungsi banyak yang memilih untuk tinggal di rumah kerabat. Hal itu dikarenakan, air hujan sering tampias masuk ke dalam tenda tempat hunian sementara pengungsi.

Bakri dan isterinya Sri Junti tinggal di tenda bantuan Kementerian Sosial,memanfaatkan lampu penerangan dari lampu tenaga surya – Foto Henk Widi

Pengungsi lain, pasangan suami istri Bakri dan Junti, memilih bertahan di tenda pengungsian. Mereka mengandalkan lampu penerangan dari tenaga surya, dengan menempati tenda bantuan dari Kemensos berukuran 3×4 meter.

Pemilik rumah di Pantai Sukaraja tersebut, mengaku belum memilih kembali ke tempat tinggalnya. Rumah miliknya rusak parah diterjang gelombang tsunami. Ia masih menunggu pembuatan Huniaan Sementara (Huntara), bantuan dari Nahdatul Ulama (NU) Peduli. “Sementara tinggal di tenda kami memakai alas dari triplek serta terpal, namun sebentar lagi huntara akan dibangun menunggu giliran proses pembangunan,” beber Bakri.

Lihat juga...