Peternak Kambing di Lombok, Susah Pelihara, Harga Jual Murah

Editor: Satmoko Budi Santoso

LOMBOK – Kalangan peternak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengeluhkan murahnya harga kambing di pasaran hewan dan dinilai sangat merugikan. Karena harga jual ternak kambing di pasaran, dinilai belum sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

“Satu ekor kambing jantan peranakan besar, misalnya, paling mahal laku dengan harga Rp1.500.000. Sementara kambing betina yang telah dewasa oleh pengepul di pasar hewan, harga tawar antara Rp900.000 hingga Rp1.300.000,” kata Rohati, peternak kambing asal Lombok Tengah, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, harga tersebut dinilai terlampau murah, dan masih jauh dari harapan. Termasuk belum sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan peternak untuk mencari rumput setiap hari bagi ternak kambing.

Dengan kondisi itulah, Mindri, dan sejumlah peternak kambing lain, lebih memilih membiarkan ternak kambing miliknya. Tidak mau menjual dan baru akan menjual ketika harga kambing di pasar hewan ternak sudah mahal.

Muhammad, peternak kambing lain mengatakan, harga ternak kambing memang sudah berlangsung semenjak beberapa bulan terakhir, dan tidak kunjung mengalami kenaikan. Setiap penadah atau pengepul yang datang membeli, penawaran harga selalu berkisaran dengan harga sama, tidak ada kenaikan.

“Kita justru menduga, murahnya harga kambing ada dua kemungkinan. Bisa disebabkan karena permainan para pengepul yang membeli demi mendapatkan keuntungan banyak, atau bisa jadi karena banyaknya kambing luar masuk NTB,” katanya.

Dalam kenyataannya, kedua kemungkinan tersebut memang sering terjadi, dan ujung-ujungnya memang yang selalu dirugikan adalah peternak kambing.

Muhammad mengatakan, kalau normal, harga ternak kambing bisa mencapai Rp4 juta untuk satu ekor jantan besar. Sementara kambing betina besar harga antara Rp2 juta sampai Rp2,5 juta satu ekor.

Lihat juga...