Pusat Studi Bencana IPB Kirim Tim Trauma Healing ke Banten
BOGOR — Pusat Studi Bencana (PSB) IPB mengirimkan tim trauma healing ke lokasi terdampak bencana Tsunami Selat Sunda, di Provinsi Banten.
Kepala PSB IPB, Dr Yonvitner, mengatakan dua minggu kejadian tsunami Selat Sudah masih menyisakan banyak persoalan.
Daerah pesisir Banten mulai memasuki masa transisi, sedangkan pesisir Lampung masih dalam tahap emergency respon plan atau rencana tanggap darurat.
“Dampak kejadian tsunami tidak hanya sekedar kerugian material, tapi juga mempengaruhi mental dan sosial masyarakat,” ujarnya saat dihubungi di Bogor, Minggu (13/1/2019).
Yon mengemukakan, untuk dampak mental dan sosial yang mempengaruhi masyarakat membutuhkan masa pemulihan yang panjang.
Untuk itu PSB IPB bekerja sama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB mengirimkan tim trauma healing atau penyembuhan trauma.
“Tim sudah kami berangkatkan sejak Sabtu (12/1) kemarin ke wilayah Pesisir Banten,” tambahnya.
Menurutnya, tim yang diberangkatkan adalah bagian dari relawan yang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam relawan MANTAB (mahasiswa tanggap bencana) PSB IPB.
Adapun kegiatan tanggap darurat atau emergency respon yang dilaksanakan PSB IPB sudah dilakukan sejak tanggal 24 Desember 2018, sampai berita ini diturunkan, didukung oleh berbagai pihak sebagai donatur dari dalam dan luar negeri.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk utama tugas PSB dalam memperkuat pendampingan daerah mitra kerjasama IPB seperti yang pernah disampaikan rektor IPB sebelumnya,” kata Yon.
Ia menambahkan, setelah fase penyembuhan trauma dan program pendistribusian bantuan. kedepan PSB IPB akan mempersiapkan upaya pemulihan dan rekonstruksi sektor pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan dan perkebunan serta pariwisata.