Rida Berharap Pemerintah Segera Akui Hari Puisi
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Yayasan Hari Puisi, selama beberapa tahun telah sukses menggelar rangkaian Hari Puisi Indonesia. Kesuksesakan itu tak lepas dari peran Rida K Liamsi, sosok sastrawan dan budayawan Melayu Indonesia yang memiliki perhatian besar pada perkembangan puisi Indonesia.
Rida merupakan pemrakarsa diselenggarakan Festival Hari Puisi Indonesia yang dimulai sejak 2014, di Taman Ismail Marzuki (TIM). Selain sebagai sastrawan, Rida juga menekuni profesi sebagai guru dan wartawan.
Atas ketokohannya di dunia sastra, Rida telah menerima banyak penghargaan dari berbagai pihak, kerap diundang di banyak perhelatan, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk menjadi pembicara masalah-masalah kebudayaan, khususnya kebudayaan Melayu, ekonomi, dan sosial, serta membacakan karya-karyanya, antara lain di Melaka, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Seoul, dan Hanoi.
“Hari Puisi adalah ide dari teman-teman penyair Indonesia yang ingin punya satu hari untuk merayakan Hari Puisi, menjadi hari besar dari para penyair, “ kata Rida K Liamsi, sastrawan dan budayawan Melayu Indonesia, kepada Cendana News, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Lelaki kelahiran Dabo, Singkep, Lingga, Kepulauan Riau, 17 Juli 1943 itu membeberkan, jika Hari Puisi Sedunia tanggal 21 Maret ditetapkan secara resmi oleh UNESCO.
“Kalau di Indonesia kan belum, jadi kita cari bersama membuat Hari Puisi, dengan menggelar rangkaian Hari Puisi Indonesia sejak 2012 di Pekanbaru, Riau,“ beber sastrawan dan budayawan Melayu Indonesia yang meraih gelar kehormatan Adat, Datuk Seri Lela Budaya dari Lembaga Adat Melayu Riau, 2015.