Wali Kota: Penduduk Bekasi Miliki Tenggang Rasa Tinggi
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi, berharap Persekutuan Pelangi Kasih Pegawai Pemerintah Kota Bekasi (PPKPPKB), terus menjaga kedamaian dan kerukunan antaragama di wilayah setempat. PPKPPKB adalah persekutuan yang terbentuk khusus bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan nonASN yang beragama Kristen.
“Kota Bekasi adalah kota yang dihuni oleh penduduk yang heterogen, tetapi tetap damai, memiliki tenggang rasa tinggi,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, saat menghadiri perayaan puncak Natal sekaligus pelantikan Ketua PPKPPKB, Herbert, periode, 2019-2022, Jumat (18/1/2019).
Menurutnya, bukti keharmonisan antarumat beragama di Kota Bekasi dapat dilihat dari kehidupan berdampingan di Kecamatan Pondok Melati, tepatnya di Kampung Sawah.
Di sana ada satu gereja bersebelahan dengan Masjid sebagai tempat ibadah umat muslim. Meski demikian, masing-masing pihak berdampingan dalam kerukunan.
“Saya bangga pada ASN dari PPKPPKB, Saut Hutajulu, pekan lalu diadakan Subuh Keliling di Kecamatan Pondokgede,” papar Rahmat Effendi.
Kebanggaan tersebut karena begitu sigapnya ASN yang notabene beragama nonmuslim, menjaga para saudaranya untuk menunaikan kegiatan subuh keliling.
“Bahkan, Saut Hutajulu, rela bermalam. Padahal, ia seorang kristiani. Dia bisa saja tidur di tengah pagi buta, tetapi tanggung jawab dia untuk menjaga,” katanya.
Untuk itu, imbuhnya, kehidupan antaragama yang sudah terjalin baik selama ini di Kota Bekasi, harus terus terjaga sampai ke generasi selanjutnya.
Sehingga apa yang telah digapai Kota Bekasi sebagai kota layak hak asasi manusia (HAM), salah satu bukti komitmen daerah dalam menjaga toleransi, meskipun dihuni oleh penduduk yang heterogen.