Warga Banyumas dan Bupati Bahas Titik Kumpul Sampah
Editor: Koko Triarko
PURWOKERTO – Bupati Banyumas, Achmad Husein, menggelar pertemuan mendadak dengan para camat, lurah dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Minggu (6/1/2019) petang.
Pertemuan tersebut untuk membahas titik kumpul sampah serta biaya pengolahan sampah yang masih banyak diprotes warga. Hal ini terkait sistem pengolahan sampah yang baru diterapkan di Banyumas, yaitu dari kumpul-angkut-buang menjadi pilah-manfaatkan-musnahkan.
Usai pertemuan, Husein menegaskan, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) akan ditutup, sehingga warga harus bermusyawarah untuk mencari titik kumpul. Mengingat lokasi TPS sebagian besar berada di tempat-tempat umum dan tepi jalan, sehingga mengganggu lingkungan sekitar.

ʺIni kan sistem pengolahan sampah yang baru, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah ditutup dan kita harus mencari solusi, yaitu dengan memilah sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Sampah plastik, kertas, organik dan residu harus dipilah. Dan, yang terbaru TPS juga harus ditutup, karena lokasinya banyak di dekat fasilitas umum, seperti di jalan Dr. Angka, dekat dengan Rumah Sakit Geriyatri, kemudian di Jalan Karang Kobar, dekat dengan masjid. Jika tidak ditutup, maka tidak ada perubahan,ʺ papar Husein.
Dengan adanya penutupan TPS tersebut, maka harus dicari titik kumpul sampah yang baru. Hal inilah yang menimbulkan perdebatan, mengingat banyak warga yang menolak, jika lokasi titik kumpul sampah di dekat rumah mereka. Ada juga lokasi titik kumpul sampah yang berada di jalan sempit, dan tidak bisa dilalui truk pengangkut sampah.