Angkat Kearifan Lokal Indonesia, Chodidjah Produksi Aksesori Berbahan Kain Lurik
Editor: Mahadeva
MALANG – Bermodal semangat mengangkat kain produk kearifan lokal masyarakat Jawa, Siti Chodidjah, memproduksi aksesori berbahan kain perca Lurik. Kerajinan tersebut, sudah digeluti sejak 2016 silam. Usaha yang dijalankan, merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Dinas Koperasi kota Malang.
Usaha yang dijalankan di bidang kriya, dengan membuat aneka aksesori seperti, bros boneka, pin bros bunga, block note, dan bantalan jarum. Produk-produk tersebut diber merek ‘Gendhuk’. “Bahan baku produk kami adalah kain lurik perca, sisa dari perajin surjan. Daripada tidak terpakai, dan hanya menjadi limbah, kami buat produk-produk aksesori kecil seperti ini,” ujarnya, Selasa (26/2/2019).
Seiring berjalannya waktu, Gendhuk kini telah merambah ke dunia fashion. Namun produk yang dibuat tetap menggunakan kain Lurik. Usaha membuat aksesori lurik tersebut, berawal dari hadiah tas berbahan kain lurik. Hadiah dari kakak tersebut terlihat bagus dan sangat menarik. Kemudian di 2016, Chodidjah diajak saudaranya ke Solo, untuk membeli kain lurik dan ke perajin surjan.
“Ternyata disana, perca kain lurik di buang-buang, dan saya pikir daripada di buang lebih baik dimanfaatkan untuk dijadikan aksesori,” ceritanya.
Melalui aksesoris Gendhuk ada upaya mengangkat produk kearifan lokal Indonesia. “Dari sisi lingkungan, bisa termanfaatkan, dari pada perca lurik hanya menjadi limbah,” tandasnya.
Chodidjah memasarkan Gendhuk, secara offline dan online. Untuk pemasaran offline, dilakukan dengan ikut pameran. Hal itu untuk memperkenalkan, sekaligus mempromosikan produk karyanya kepada masyarakat. Sedangkan pemasaran online, dilakukannya melalui instagram dan media sosial lainnya. “Peminatnya mulai kalangan anak muda hingga orang tua, yang penting Dia penyuka etnik. Tidak hanya di Kota Malang, produknya juga kerap dikirim ke Jakarta, Jogja, Bandung, Bali, Banyuwangi, Kediri dan Surabaya,” sebutnya.