“Menyitir masukan dari Bapak Sutopo, bentuk sirene yang murah dan andal dalam kebencanaan, pernah dibangun oleh BNPB di beberapa daerah seperti di Bantul dan Sumbar, dengan teknologi radio berjumlah total 160 unit yang telah dibangun pada tahun 2014, dengan harga setiap unit Rp70 juta – Rp100 juta,” ucapnya.
Selain itu, BNPB menyarankan agar di Bali dibangun museum kebencanaan sebagai wadah “edutainment” (pendidikan sekaligus rekreasi) bagi masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa serta dapat menjadi destinasi objek wisata baru di Pulau Dewata.
Rentin menambahkan, sebelumnya ada sembilan titik sirene yang sudah terpasang yakni di Pantai Sanur, Kedonganan, Tanjung Benoa, Seminyak, BTDC Nusa Dua, Kuta, Pulau Serangan, Seririt, dan Tanah Lot.
“Bapak Gubernur sebelumnya saat menerima audiensi Kepala BMKG Wilayah III Denpasar mengatakan mempersilakan BPBD Bali untuk mengajukan tambahan sirene tsunami ke pusat. Tetapi jika tidak ada kepastian dari pemerintah pusat, menurut Bapak Gubernur ke depan perlu dikaji untuk dianggarkan dari APBD,” katanya. (Ant)