Dampak Pembangunan Infrastruktur Dirasakan Jangka Panjang
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Dampak dari pembangunan infrastruktur, baru akan siginfikan dirasakan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
“Infrustruktur itu untuk jangka menengah dan jangka panjang, nggak bisa efeknya lihat tahun depan atau dua tahun lagi. Itu jangka menengah, jangka panjang,” kata Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nawir Messi, Kamis (7/2/2019).
Dia memastikan, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah saat ini, ke depannya, akan berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, pemerintah tidak bisa hanya tergantung kepada infrastruktur, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Tapi saya nggak tahu, pertumbuhannya bisa nembus 7 persen atau tidak. Karena harus dipahami pertumbuhan itu peningkatannya karena apa?” ujarnya.
Indonesia saat ini disebutnya, masih bergantung kepada angka konsumsi rumah tangga, dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi. Saat ini, porsi konsumsi rumah tangga sudah mencapai 50 persen, dari struktur Produk Domesti Bruto (PDB) nasional.
Sementara, di negara-negara maju, sumber pertumbuhan ekonomi itu adalah ekspor dan investasi. “Kita ini, ekspor dan investasi masih relatif sangat lemah. Indonesia harus meningkatkan beberapa sektor untuk mengenjot pertumbuhan ekonomi nasional,” tandasnya.
Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tersebut mengatakan, pertumbuhan investasi nasional di 2018 mengalami perlambatan. Dengan realisasi investasi yang hanya tumbuh 4,1 persen. Investasi tersebut, jauh lebih rendah dibandingkan kondisi di tahun sebelumnya, yang mencapai 16,4 persen.