DBD di Sikka Renggut Nyawa Dua Anak

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Kasus Demam Berdarah dengue (DBD) di kabupaten Sikka terus meningkat. Saat ini sudah terdapat 102 orang terkena demam berdarah. Selama bulan Januari 2019, jumlah penderita sebanyak 65 orang sementara bulan Februari hingga 17 Februari 2019 sudah 37 orang penderita.

“Memang benar ada 2 orang meninggal dunia. Adeodatus Gagu (11) asal kecamatan Paga yang meninggal Kamis (15/2/2019) di UGD RSUD TC Hillers Maumere,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dr. Maria Bernadina Sada Nenu, MPH, Senin (18/2/2019).

Sedangkan Mikael Gerik (8 bulan) pasien asal Waidoko, kota Maumere, kata Maria, meninggal Sabtu (16/2/2019) siang di ruang rawat anak RSUD TC Hillers Maumere. Tahun 2018 jumlah kasus DBD bulan Januari sebanyak 57 kasus sementara Februari 34 kasus dan meninggal dunia 2 orang.

Masyarakat, sebut Maria, tahu mengenai penyakit ini, tetapi pencegahannya tidak dilakukan.

“Masalahnya di pemberdayaan, masyarakat tahu 4M Plus tetapi tidak mau berbuat. Petugas dinas Kesehatan yang datang membersihkan jentik di rumah-rumah. Kalau sudah ada korban jiwa baru masyarakat menyalahkan petugas kesehatan,” sesalnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu, MPH., -Foto: Ebed de Rosary

Menurutnya, belum bisa disebut KLB.  Kalau KLB ada peningkatan dua kali lipat di bulan yang sama dengan tahun sebelumnya. Tiga tahun sekali biasanya KLB sehingga tahun 2019 ini petugas dinas Kesehatan bekerja ekstra bahkan hari Sabtu dan Minggu pun turun ke rumah-rumah memberikan sosialisasi.

“Membersihkan rumah dan halaman kan harusnya menjadi budaya di masyarakat. Harus rutin membersihkan lingkungan, setiap hari Jumat juga dilakukan pembersihan. Tetapi tetap saja orang membuang sampah sembarangan,” tegasnya.

Lihat juga...