Delapan Pasien DBD di Sumba Timur Meninggal

Pemberantasan sarang nyamuk, fogging, ilustrasi -Dok: CDN

KUPANG — Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur melaporkan bahwa pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal di kabupaten itu terus bertambah menjadi delapan orang.

“Data Selasa (12/2) kemarin jumlah korban yang meninggal di kabupaten Sumba Timur akibat DBD sudah mencapai 8 orang, dari sebelumnya hanya 7 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur dokter Chrisnawan Try Haryantana saat dihubungi dari Kupang, Rabu (13/2/2019).

Hal ini disampaikannya ketika dihubungi terkait progres penanganan kasus demam berdarah di kabupaten itu, mengingat jumlah penderita DBD di daerah itu terus bertambah.

Saat ini kata jumlah penderita DBD yang dirawat di rumah sakit umum di Kota Waingapu, ibu kota Sumba Timur sudah mencapai 338 kasus.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang cukup drastis. Sebab sebelumnya jumlah pasien DBD yang dirawat di RS Waingapu baru mencapai 271 kasus.

“Untuk korban terakhir yang meninggal itu anak berusia empat tahun bernama Anastasia Clarita Ina, dari Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, di RS Lindimara, Waingapu,” tuturnya.

Dengan bertambahnya korban yang meninggal di Sumba Timur maka, saat ini jumlah korban yang meninggal di NTT sudah mencapai 18 orang dari sebelumnya hanya mencapai 17 kasus.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus bekerja keras agar kasus DBD ini tidak terus semakin meluas dan tak terus menimbulkan korban jiwa.

Sampai dengan saat ini sejumlah petugas kesehatan masih terus melakukan pengasapan di setiap komplek rumah atau pemukiman warga untuk membasmi nyamuk dewasa.

Selain itu pembagian bubuk abate dan sosialisasi menjaga agar terhindar dari serangan nyamuk penyebak DBD juga terus dilakukan. [Ant]

Lihat juga...